HAI !! salam hangat dari saya. kali ini saya akan berbagi tentang SEJARAH PERKEMBANGAN GEREJA GPDI ALFA OMEGA tepatnya ada di batam guys!.
SELAMAT MEMBACA ,Semoga bermanfaat ya ^_^
SELAMAT MEMBACA ,Semoga bermanfaat ya ^_^
SEJARAH
GEREJA GPDI Di KAV.BARU
D
I
S
U
S
U
N
OLEH
:
Nama
: ANGELINA HARYATI
DISERAHKAN KEPADA :
BPK.SABAM SITINJAK,STh
Terimakasih telah mengunjungi blog saya.
GOD BLESS US !
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
PENDAHULUAN
BAB 1 : SEJARAH GEREJA
A.SEJARAH MASUKNYA GEREJA Gpdi
di indonesia .........................5 &6
B. TERBAGINYA GpdI
MENJADI DUA ......................7
C.PERJALANAN GPDI
BATAM................................ ..8
D.Arti dari
logo GPDI.....................................................8
BAB II : PERKEMBANGAN GEREJA
A.AWAL PENDIRIAN....................................................9
B. SAAT
PENDIRIAN.....................................................9
C.PERESMIAN GEDUNG
GPDI....................................9
BAB III : PARA PELAYAN GPDI DAN
JUMLAH JEMAAT.......10
BAB IV :PEMBANGUNAN GEREJA II
A.
PERBAIKAN
GEREJA BERTAHAP...........................11
B.
PEMASUKAN
GEDUNG BARU..................................11
BAB V : VISI DAN MISI GEREJA
.............................................12
BAB VI : PELAYANAN GEREJA
A.
MINGGU
RAYA.................................................................12
B.
HOME
SELL....................................................................12
C.
MUDA
MUDI DAN REMAJA.............................................12
BAB VII : KONFLIK DAN TANTANGAN
A.
YANG
PALING MENDOMINASI....................................13
PENUTUP
......................................................................................................18.
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Yesus
Kristus karena masih diberikan kesempatan untuk menyelesaikan makalah sejarah “
GEREJA GPDI ALFA & OMEGA BATAM” ,
latar belakang penyusunan makalah ini
adalah untuk memberikan/menambah pengetahuan tentang gereja ini dengan
memberikan penjelasan-penjelasan mengenai perkembangan serta hal hal yang
menyangkut tentang gereja tersebut.dengan begitu saya mengharapkan dengan dibuatnya makalah
tentang sejarah gereja GPDI ALFA & OMEGA ini dapat menambah pengetahuan
tentang gereja ini.
Selain
sejarah, di makalah ini sendiri terdapat gambar beserta
keterangan-keterangan pendukung sewaktu perkembangan gereja ini
Walaupun demikian,penulis mengakui “tak ada gading yang tak retak”. Oleh karena
itu penulis meminta maaf atas segala kekurangan yang ada dalam makalah
tesebutdan mohon dimaklumi.
Batam, 2 April 2015
Angelina haryati
PENDAHULUAN
Makalah ini dibuat berdasarkan
bukti-bukti sejarah yang ada yang mulai dari perintisan mulai dari awal sampai
sekarang. Jadi makalah ini tidak dibuat berdasarkan karangan. Dan sebagian juga
makalah ini diambil dari buku ANGGARAN DASAR GPDI yang akan membahas logo yang
terdapat pada logo GPDI.
Gereja ini sendiri berdiri tahun 1921
yang merupakan perpecahan dari GpdI , dan gereja ini sendiri adalah lanjutan
DEPINSTERKERK IN NEDERLANDH INDIE yang mempunyai pusat di Pematang Siantar yang
terdaftar kembali di kantor Drijen Bimas Kristen Protestan di Jakarta pada
tanggal : 12 juli 1968. Setelah terpecah dari gereja GpdI maka dimulailah
perjalanan perkembangan gereja ini. Sehingga seorang pendeta datang ke batam
yang bernama EV. Binahan manurung dan membentuk gereja GPDI di kav.baru dan
karena jasa beliau , hingga saat ini gereja GPDI dapat berdiri dengan pimpinan pdt. R.Sitanggang .
Dalam makalah ini terdapat juga
penjelasan penjelasan yang lain tentang gereja ini .untuk itu semoga makalah
sejarah singkat gereja GPDI alfa &omega dapat menambah pengetahuan dan
dapat mengetahui peranan gereja dalam pembangunan rohani umat Kristiani.
Sekian dari saya saya mohon untuk
menyimpan makalah ini sebaik baiknya untuk pembekalan tentang ilmu pengetahuan
khususnya Bid. Studi Agama .
BAB 1
Sejarah gereja
A .Sejarah masuknya gereja Gpdi di indonesia
William Henry Offiler lahir pada tahun
1875 di Nottingham, Inggris. Beliau adalah pendiri gereja Bethel Temple,
Seattle yang sekarang dikenal dengan nama Bethel Christian Ministries.
Pelayanan ini dimulai dari Pine Street Pentecostal Mission yang terletak di
pusat kota Seattle antara Second dan Pine pada sekitar tahun 1910 an. Disinilah
tempat cikal bakal missi Pantekosta ke Indonesia.
W.H. Offiler dibaptis ketika berusia 16
tahun dan menempuh pendidikan di sebuah missi di Sudan, Afrika Tengah. Di awal
tahun 1890 ia pindah ke Canada, setelah itu ke Amerika, dan pada tanggal 10
Agustus 1899 tiba di Spokane, Washington.
Tanggal 16 Nopember 1900 Rev.Offiler
menikah dengan Gertrude Riley dan mereka dikaruniai 3 orang anak yaitu Willem,
Harriet, dan Edith.
Pada tahun 1914, Rev.Offiler pindah ke
Glacier National Park, Montana. Disini ia bekerja sebagai pengawas pada
perusahaan pemasang pipa pemanas. Panggilan Tuhan datang melalui penglihatan
pada W.H.Offiler dan istrinya supaya mereka menyerahkan hidup sepenuhnya untuk
melayani Tuhan, oleh karenanya maka W.H.Offiler sekeluarga berangkat menuju
Seattle.
Di Pine Street Mission, Rev.Offiler
kemudian diangkat menjadi gembala. Tahun 1919 dibangunlah sebuah gedung baru di
Seventh Avenue dan Oliver Street. Di tempat inilah diadakan ibadah yang
kemudian melahirkan missionaris-missionaris yang dikirim ke luar negeri, antara
lain Richard Dick Van Klaverans dan Cornelius E. Groesbeek yang membawa api
pantekosta ke Indonesia.
Kemudian pada awal musim semi tahun 1920
dimulailah pembangunan sebuah gedung gereja yang lebih luas lagi di Third
Avenue dan Bell Street.
Setelah 23 tahun mereka menempati gedung
gereja tersebut, kemudian Tuhan memberi sebuah tempat di Crystal Pool, sebuah
gedung di sudut Second Avenue dan Lenora Street. Gedung yang megah, besar dan
sudah lama kosong ini diubah menjadi gedung gereja Bethel Temple yang ditempati
sejak tahun 1944.
Rev.W.H.Offiler menggembalakan jemaat
ini selama 34 tahun, kemudian beliau digantikan oleh Rev.William West
Patterson. Rev.W.H.Offiler kemudian berdiam di Bethel Evangeli Park, Mirror
Lake, Federal Way, Washington dan meninggal pada 29 September 1957.
Tahun
1920 – 1930
Pada tanggal 4 Januari 1921, Richard
Dick Van Klaverans dan Cornelius Groesbeek beserta keluarga berangkat dari
Seattle ke Indonesia dengan kapal laut Suamaru ke Yokohama, Osaka, singgah di
China, lalu ke Pulau Jawa.
Tanggal 23 Pebruari 1921, mereka tiba di
Batavia (Jakarta). Dari Jakarta melalui Mojokerto, Surabaya, Banyuwangi dengan
menumpang kapal Varkenboot mereka tiba di Singaraja, Bali pada bulan Maret
1921. Pemerintah Belanda melarang hamba Tuhan ini menetap dan menginjil di Bali
dengan alasan takut merusak kebudayaan asli penduduk Bali. Oleh sebab itulah
menjelang Natal tahun 1922, kedua keluarga ini berangkat ke Surabaya, kemudian
keluarga van Klaverans menuju ke Batavia.
Di Surabaya, Rev.Cornelius E.Groesbeek
berkenalan dengan Ny.Wijnen yang mempunyai seorang keponakan yang bekerja di
BPM Cepu (Shell), yaitu F.G.Van Gessel. Bulan Januari 1923 dimulailah kebaktian
Pantekosta yang pertama di Deterdink Boulevard, Cepu.
Pada 30 Maret 1923 diadakan baptisan air
pertama di Pasar Sore Cepu bagi 13 orang. Baptisan ini dilakukan oleh Rev.
Cornelius E.Groesbeek dan dibantu oleh Rev. Johan Thiessen, seorang missionari
dari Belanda. Nama-nama yang dibaptis adalah Jan Jeckel, Ny Jeckel, F. G van Gesel, Ny van Gesel, Ch C De Vriew,
Frits Salem Lumoindong, Tn Win Vincentie, Ny Vincentie, Agust Kops, Corie
Eiderbrink, Anton Leterman, Sambow Ignatius Paulus Lumoindong, Ny SIP
Lumoindong Vincentie.
Antara tahun 1923-1928 jemaat di Cepu
menghasilkan tidak kurang dari 16 hamba Tuhan yang menjadi pioner-pioner Gereja
Pantekosta di Indonesia dan menyebar ke Sumatra, Jawa, Sulawesi dan Maluku.
Pada tanggal 19 Maret 1923 berdirilah
Vereeniging De Pinkstergemeente in Nederlandsch Oost Indie yang berkedudukan di
Bandung dengan Ketua: Pdt. D.H.W.Weenink Van Loon.
Pada tanggal 30 Maret 1923, badan
tersebut mendapat SK Gubernur Hindia Belanda dengan Badan Hukum No. 2924,
tertanggal 4 Juni 1924 di Cipanas, Jawa Barat, serta diakui sebagai Kerkgenootscap
(Badan Gereja) dengan Beslit No. 33, Staatblad No. 368. Perkembangan
selanjutnya, gerakan ini dengan cepat menyebar dari Surabaya ke seluruh Jawa,
Sumatera Utara, Minahasa, Maluku, Kalimantan dan Irian.
Tahun 1930 – 1940
Tahun 1931, Zs.M.A.Alt keluar dari
‘Pinkster Gemeente’ dan mendirikan Pinkster Zending.
Tahun 1932, Pdt. Johan Thiesen keluar
dari ‘Pinkster Gemeente’ dan mendirikan Pinkster Beweging yang kemudian dikenal
dengan nama Gereja Gerakan Pantekosta.
Pada tahun 1934, istri dari Rev.Groesbeek
meninggal dunia pada tahun 1934 dan dikuburkan di Surabaya.
Perkembangan jemaat di berbagai tempat
menuntut tenaga- tenaga terlatih yang sanggup memenuhi tantangan zaman,
karenanya pada tahun 1935 lahirlah inisiatif untuk mengadakan Lembaga Pendidikan
Alkitab.
Sekolah Alkitab pertama gereja
Pantekosta dibuka oleh penginjil William West Patterson di Surabaya, Jawa Timur
pada bulan Januari 1935 yang diberi nama Nederlandsche Indie Bybel Institut
(NIBI) bertempat di JI. Embong Malang 63, dengan dibantu oleh Pdt. F.G.Van
Gessel, Rev. Johnson, Pdt.H.N Runkat, Pdt.W.Mamahit. Namun dengan pecahnya
Perang Dunia II, maka Rev.W.W.Patterson harus kembali ke Amerika dan
Nederlandsche Indie Bybel Institut ditutup.
Perkembangan ajaran Pantekosta
berkembang begitu pesatnya sehingga pemerintah Hindia Belanda akhirnya harus
memberi pengakuan kepada gerakan Pantekosta ini yang dituangkan dalam Beslit
Gubernur Jenderal nomor 29 tanggal 24 Juni 1937 menjadi \”De Pinkstergemeente
in Nederlandsch Oost Indie\”, bahkan kemudian dengan Beslit nomor 33 pada
tanggal 4 Juni 1937 diumumkan dalam Staatblad nomor 368 diakui sebagai
\”Kerkgenootschap\” (Badan Gereja) dengan nama \”De Pinksterkerk in
Nederlandsch Oost Indie\”. Dengan pecahnya Perang Dunia II dan beralihnya
kepengurusan gereja ke tangan putra-putra Indonesia, maka pada tahun 1942 nama
gereja pun mulai disebut menjadi \”Gereja Pantekosta di Indonesia\”.
B.TERBAGINYA GpdI MENJADI 2
Terbaginya yaitu Karena kemajuan yang
pesat, maka pada tanggal 4 Juni 1924 Pemerintah Hindia Belanda mengakui
eksistensi “De Pinkster Gemeente in Nederlansch Indie” sebagai sebuah
“Vereeniging” (perkumpulan) yang sah. Dan oleh kuasa Roh Kudus serta semangat
pelayanan yang tinggi, maka jemaat-jemaat baru mulai bertumbuh dimana-mana.
Tanggal 4 Juni 1937, pemerintah
meningkatkan pengakuannya kepada pergerakan Pantekosta menjadi
“Kerkgenootschap” (persekutuan gereja) berdasarkan Staatblad 1927 nomor 156 dan
523, dengan Beslit Pemerintah No.33 tanggal 4 Juni 1937 Staadblad nomor 768
nama “pinkster Gemente” berubah menjadi “Pinksterkerk in Nederlansch Indie”.
Pada zaman pendudukan Jepang tahun 1942, nama Belanda itu diubah menjadi
“Gereja Pantekosta di Indonesia”oleh karena itu masyarakat di Tapanuli utara
tidak mengakui adanya Pantekosta tetapi pentakosta sehingga terbagilah menjadi
2 yaitu Gereja Pentakosta Di Indonesia (GPDI)dan Gereja Pantekosta di Inonesia
(GpdI). Adanya perbedaan GPDI dan GpdI yaitu :
Ø GPDI : Gereja Pentakosta Di
Indonesia
Ø Pusat : jalan Sanguwaluh No.35
pematang siantar /sumut
Ø Ketua
sinode : pendeta Dr. S.M
Tampubolon, S.Th
Sementara gereja GpdI
Ø GpdI : Gereja Pantekosta di
Indonasia
Ø Pusat : jakarta/ tomang
Ø Ketua
sinode : pendeta Dr.M.D. Wakari
C.Perjalanan
GPDI batam
Pada mulainya berdiri di pulau Batam
GPDI Alfa & Omega di Batu aji baru pada tahun 1994 di ruli dan ibadah 1995
yang di gembalakan oleh pendeta E.V. Binahar Manurung dan hanya berjalan 2
tahun. Kemudian digantikan oleh pendeta Antoni Panjaitan karena perkembangan GPDI
maka pendeta Antoni Panjaitan merintis di Bengkong tahun 1998 maka pelayanan
GPDI alfa & omega di lanjutkan oleh pdt. R . sitanggang, S.th. Sampai sekarang.
Maka tahun demi tahun GPDI semakin berkembang hingga sekarang sudah ada gereja
GPDI dibatam sebanyak 10 Buah dan dibentuklah namanya GPDI wilayah kepulauan
riaun / KEPRI
D.ARTI LOGO GPDI
>> lingkaran, dalamnya ada alkitab, salib,
dan burung merpati
1. Lingkaran
: melambangkan dunia
2. Kitab : melambangkan alkitab
3. Salib :melambangkan penebusan oleh
Pengorbanan kristus
4. Burung
merpati: melambangkan roh kudus
BAB
II
PERKEMBANGAN GEREJA
A.Awal Pendirian
Pada tahun 1994 dimulalilah pembangunan
dan pada tahun 1995 baru dimulai ibadah yang dipimpin oleh pendeta E.V. Binahan
Manurung dengan jumlah jemaat pada waktu itu sekitar 12 orang yang merupakan
gabungan dari dewasa dan anak anak.
B.Saat Pendirian
Saat saat pendirian gereja GPDI alfa
& omega pertama dibangun di ruli kav.baru
dan pada bulan maret- mei 1998 gereja di renovasi.dengan pemimpin
oendetanya adalah bapak pendeta R. Sitanggang
C.PERESMIAN
GEDUNG GPDIalfa omega
Peresmian gedung GPDI algfa omega
sendiri adalah pada tanggal 13 April 1997
BAB III
PARA PELAYAN GPDI DAN JUMLAH JEMAAT
Adapun pelayan pelayan gereja yaitu :
1. Gembala
sidang : pdt. R. Sitanggang
2. Majelis : Amitas tambunan
3. Penatua : Wantoni siregar
4. Pemimpin
pujian : ( sesuai jadwal )
5. Proyektor
6. Pemimpin
pujian
7. Panitia
pembangunan
8. Koordinator
koordinator lainnya
Jumlah jemaat
Adapun jumlah jemaat di gereja GPDI alfa omega adalah 145 orang
BAB IV
PEMBANGUNAN GEREJA II
A.PERBAIKAN GEREJA BERTAHAP II
Adapun dilakukan perbaikan karena adanya
penggusuran dikarenakan gereja sebelunya berada di tempat ruli. Dan dana yang
dibutuhkan kurang sehingga memakai tahapan tahapan dalam proses
Pembangunan gereja yang kedua dimulai
peletakan batu pertama di lokasi yang dilokasikan otorita atam tanggal 25
desember 2005, yaitu tepatnya di samping gereja GKPI kav.baru atau belakang
gereja HKBP.
Adapun
tahapan tahapan perbaikannya yaitu:
1. Tahapan
perbaikan pondasi dan tiang
2. Tahapan
perbaikan dingding dan atap
3. Tahapan
perbaikan keramik dan flapon
4. Tahapan
perbaikan pencatan luar dan dalam
Dan adapun penanggung jawab dari
pembangunan gereja terseut adalah
Ketua umum : J. Panjaitan/br pasaribu
Sekretaris : hendrikus/br hutagalung
Bendahara :P. Gultom/br
simbolon
B.PEMASUKAN GEDUNG BARU
Setelah 5 tahun lamanya pembangunan
gedung Gereja Baru, maka pada tanggal 27 juni 2010 dilaksanakan ibadah dan
kebaktian pertama kali di gedung gerja baru . yang membuka pintu pertama sekali
adalah bapak pdt. R . sitanggang
BAB V
VISI DAN MISI GEREJA
VISI DAN MISI GEREJA GPDI ALFA OMEGA
“ setiap orang dalam keluarga menjadi
orang percaya seperti Kristus “
Kami
percaya bahwa :
1. Kami
menjadi saksi Kristus
2. Semua
anggota keluarga kami diselamatkan
3. Semua
anggota keluarga kami akan tumbuh dewasa
4. Keluarga
kami akan memenangkan keluarga lain untuk Kristus
5. Keluarga
kami menjadi murid Kristus
BAB VI
PELAYANAN GEREJA
Pelayanan pelayanan gereja yaitu
1. Ibadah
raya
: hari minggu
2. Home
sell
: hari kamis
3. Ibadah
selasa
: hari selasa
4. Ibadah
kaum ibu :hari jumat
5. Ibadah
kaum muda/i dan remaja : hari sabtu
6. Ibadah
sekolah minggu : hari
minggu pagi
BAB VII
KONFLIK DAN TANTANGAN
KONFLIK DAN TANTANGAN YANG SERING
TERJADI
Saat pergantian peiode, terutama
pimpinan majelis sering terjadi PRO dan KONTRA terhadap calon maupun pemimpin
yang sudah terpilih
Konflik dan tantangan nya yaitu :
1. Kurang
nya partisipasi dari jemaat itu sendiri
2. Perselisihan
antara pendeta dengan jemaat ataupun antar jemaat dengan jemaat
3. Dana
( pengeluaran & pemasukan ) gereja
4. Kenakalan
remaja
Hal yang paling mendominasi :
>.Mengenai dana saat diadakannya
pengeluaran tidak banyak yang berpartisipasi akan hal. Tersebut
William Henry Offiler lahir pada tahun
1875 di Nottingham, Inggris. Beliau adalah pendiri gereja Bethel Temple dan
dari beliau ini lah muncul cikal bakal missi Gereja Pentakosta di Indonesia
dimulai .
DokumentasiPerkembangan gereja GPDI ALFA OMEGA dari
awal sampai sekarang
Saat pembangunan Gereja lama
Dalam
pelayanan saat gereja lama
Pelayanan dalam gereja saat ini
Perkumpulan kaum ibu perkumpulan
kaum bapak
PENUTUP
Sekian informasi yang dapat saya
berikan. Saya mengucapkan banyak terimakasih kepada pihak pihak yang telah
menyempurnakan makalah singkat ini.
Jika ada kesalahan penulisanyang kurang
berkenan di hati saya mohon maaf dan mohon dimaklumi
DIKETAHUI OLEH
ORANGTUA
PENDETA GPDI ALFA OMEGA
(P.siregar)
( R. SITNGGANG,S.Th)
GURU AGAMA
( SABAM SITINJAK )
GOD BLESS US !